Thursday, July 27, 2017

METODE TRAINING





Kenapa sih orang butuh training?

1.     Ingin mengetahui atau perlu mengetahui prosedurnya / aturannya / tata caranya / teorinya.
>>> artinya, orang tersebut membutuhkan training yang bertujuan untuk meningkatkan *KNOWLEDGE
>>> Training method yang digunakan adalah LECTURE method / technique.

2.     Ingin mengetahui atau perlu mengetahui cara menjalankan / cara mengoperasikan / memakai suatu alat.
>>> artinya, orang tersebut membutuhkan training yang bertujuan untuk meningkatkan *SKILLS
>>> Training method yang digunakan adalah T.W.I method / technique (Training Within Industry).

3.     Ingin mengetahui atau perlu mengetahui rasa dan sikap yang harus dilakukan saat menghadapi suatu keadaan,situasi, ataupun kendala dalam pekerjaan.
>>> artinya, orang tersebut membutuhkan training yang bertujuan untuk meningkatkan *SOFT SKILL
>>> Training method yang digunakan adalah Role Play method / technique.


KNOWLEDGE – SKILLS – SOFT SKILL >>> DISEBUT TRAINING NEED

v KNOWLEDGE
Adalah SOMETHING THAT HE/SHE NEEDS TO KNOW >> sesuatu yang dia HARUS mengetahui / menghafal petunjuk atau aturan bakunya.

METODE TRAINING YANG DIGUNAKAN >>> LECTURE.

v SKILLS
Adalah SOMETHING THAT HE/SHE HAS TO DO >> sesuatu yang dia HARUS bisa melakukan / mempraktekkan dengan baik dan benar sesuai aturan.

METODE TRAINING YANG DIGUNAKAN >>> T.W.I (TRAINING WITHIN INDUSTRY).

v SOFT SKILL
Adalah SOMETHING THAT HE/SHE HAS TO FEEL >> sesuatu yang dia HARUS bisa merasakan, dan menemukan solusi berdasarkan aturan.

METODE TRAINING YANG DIGUNAKAN >>> ROLEPLAY.



DASAR PENENTUAN TRAINING NEED:

1.     Appraisal.
Hasil evaluasi atau penilaian kinerja / performance tahunan dari masing – masing individu dari semua level posisi dan jabatan (idealnya 1 tahun 2 X appraisal).
Hasil Appraisal digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan kinerja masing masing individu dalam hal detail pekerjaan yang harus dia lakukan.

2.     Evaluasi.
Rangkuman penilaian On the Spot / Insidentil mengenai kelebihan atau kekurangan masing – masing individu dalam mengerjakan pekerjaan sesuai standard perusahaan / Standard Operation Procedure.

3.     Briefing.
Hasil evaluasi yang muncul dari Daily Briefing.

4.     Diskusi.
Hasil diskusi personal, briefing, meeting, dll.

5.     Performance.
Hasil penilaian pada saat masing – masing individu staff sedang melakukan pekerjaan.

6.     Guest complain.
Hasil rangkuman Guest (Customer) Comment dan Guest (Customer) Complain Report.

* Semua hasil penilaian dirangkum per masing – masing individu dan dimasukkan ke dalam variable penyusunan Training Need (kebutuhan Training).



TRAINING RUNDOWN

(tahap – tahap pelaksanaan training)

Semua Training Method wajib melalui tahap – tahap :

·   BEFORE.
·   TRAINING SESSION.
o   OPENING.
o   SESSION.
o   CLOSING.
·   AFTER TRAINING.

1.   LECTURE


  • LECTURE adalah metode training yang paling tua.
  • Metode ini hanya menuntut peserta untuk mendengarkan, memperhatikan, dan bila perlu mencatat materi yang disampaikan oleh trainer.
  • Metode ini sangat bergantung kepada kemampuan komunikasi baik verbal maupun nonverbal dari trainer.
  • Keberhasilan training menggunakan metode ini bergantung kepada kemampuan trainer untuk menjadikan komunikasi dalam training menjadi dua arah dan kemampuan trainer untuk membuat peserta menjadi pendengar aktif.


ADVANTAGES ATAU KELEBIHAN LECTURE METHOD:

1.     Topik atau materi yang banyak bisa disampaikan dalam satu kelas / acara.
2.     Metode training ini hampir tidak membutuhkan alat tambahan.
3.     Melatih kemampuan “mendengar” peserta.
4.     Materi harus diatur sesederhana mungkin agar mudah dipahami.
5.     Membantu memperbaiki kemampuan berbahasa.

DISADVANTAGES ATAU KELEMAHAN LECTURE METHOD:

1.     Materi yang sama, disampaikan dengan cara yang sama, untuk peserta dengan kemampuan mendengarkan yang berbeda – beda.
2.     Metode ini sangat rawan menjadikan peserta sebagai pendengar pasif sehingga menurunkan kualitas training.
3.     Materi yang disampaikan dalam metode ini mudah dilupakan setelah peserta menjalani rutinitas sehari - hari.
4.     Tingkat konsentrasi peserta untuk mendengarkan akan naik turun dan tidak stabil sepanjang waktu training.

 

BEFORE
PREPARATION :
OBJECTIVE :
PENJELASAN :
TOPIC / MATERIAL
Base on Training Need.
Topik training berdasarkan KEBUTUHAN.
OBJECTIVE
Goal for the trainee.
Tujuan training HARUS disampaikan kepada peserta.
PLACE

Penentuan tempat training yang sesuai dengan topic dan jumlah peserta.
TIME

Penentuan waktu pelaksanaan training.
TOOLS
LCD Projector, Flipchart, Hand Out.
Dipersiapkan semua peralatan penunjang training yang sesuai dengan topic training.
TRAINEE / PARTICIPANT
Anyone who need.
Memberikan training HANYA kepada yang MEMBUTUHKAN.
GREETING

Salam pembuka dan doa bersama sebelum training dimulai.
ICE BREAKING
To bring participant's attention into the topic.
Kata – kata pembuka untuk menggiring peserta ke dalam topic yang akan disampaikan.
SESSION PLAN
Time arrangement.
Penyampaian jadwal acara training kepada semua peserta.

TRAINING SESSION


OPENING
TOPIC
Pergunakanlah kata – kata pembuka yang umum dan hindari terlalu dekat dengan topik training.
OBJECTIVE
Jelaskan tujuan dan manfaat training bagi peserta, trainer, tamu (customer), dan perusahaan.
OUTLINE
Penyampaian jadwal acara training kepada semua peserta.



SESSION
EXPLAINATION
Selalu mempergunakan “Interactive Communication” dalam menyampaikan materi training.

EXERCISE
Masing – masing peserta mempraktekkan materi atau di isi dengan sesi tanya jawab >> sesi tanya jawab Interactive >> memberikan kesempatan peserta untuk menjawab pertanyaan dari peserta lain dengan kendali di tangan Trainer.


CLOSING
SUMMARY
Kesimpulan mengenai tujuan, materi, dan manfaat training >> disampaikan oleh masing – masing peserta.
ENCOURAGE
·         Kata – kata penyemangat agar peserta dapat mengaplikasikan training ke dalam pekerjaan mereka.
·         Pemberian tugas yang berhubungan dengan aplikasi materi training.
CLOSING
Penutupan dan doa bersama.

AFTER TRAINING
APLICATION
Aplikasi materi training ke dalam pekerjaan masing – masing peserta.

FOLLOW UP / TINDAK LANJUT >> OLEH TRAINER.
OBSERVATION
Pengecekan terhadap peng – aplikasian materi training oleh masing – masing peserta.
EVALUATION
Penilaian terhadap peng – aplikasian materi training oleh masing – masing peserta.
TASK ANALYSIS
Penilaian terhadap tugas yang diberikan kepada peserta.




2.    T.W.I (TRAINING WITHIN INDUSTRY)

·        TWI adalah metode training praktis bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam menggunakan alat kerja.
·        Konsep dasar metode training ini adalah bahwa; “semua orang bisa melakukan apa saja” selama diberikan pengetahuan dan kesempatan yang sama untuk “mencobanya”.
·        Karakter pelatihan TWI adalah sebagai berikut :
o   Terstruktur.
Bahan pelatihan TWI dibuat standard, mudah dipelajari dan mudah digunakan.
o   Dilakukan dengan cara diskusi dan praktek.
o   Mengutamakan kemampuan(skill) dibandingkan dengan pengetahuan, titik berat bagaimana supaya bisa melakukannya (praktek).
Prosedur pelatihan: Dengan cara yang mudah dan segera praktek.


ADVANTAGES ATAU KELEBIHAN T.W.I METHOD:

1.     Praktis.
2.     Semua peserta diperlakukan sama dan mendapatkan kesempatan yang sama untuk praktek, sampai bisa.
3.     Memotivasi peserta untuk tampil dan memberi contoh yang baik. (bahwa dia bisa, semua orang bisa).


DISADVANTAGES ATAU KELEMAHAN T.W.I METHOD:

1.     Memerlukan banyak alat peraga.
2.     Membutuhkan space ruang yang sesuai (tidak disarankan di ruangan kecil).
3.     Training method ini khusus untuk materi yang bertujuan meningkatkan SKILL, sehingga sangat lemah dalam teori atau KNOWLEDGE.

BEFORE
PREPARATION :
OBJECTIVE :
PENJELASAN :
TOPIC / MATERIAL
Base on Training Need.
Topik training berdasarkan KEBUTUHAN.
OBJECTIVE
Goal for the trainee.
Tujuan training HARUS disampaikan kepada peserta.
PLACE

Penentuan tempat training yang sesuai dengan topic dan jumlah peserta.
TIME

Penentuan waktu pelaksanaan training.
TOOLS
Tools / Equipment as topic.
Dipersiapkan semua peralatan penunjang training yang sesuai dengan topic training.
TRAINEE / PARTICIPANT
Anyone who need.
Memberikan training HANYA kepada yang MEMBUTUHKAN.
GREETING

Salam pembuka dan doa bersama sebelum training dimulai.
ICE BREAKING
To bring participant's attention into the topic.
Kata – kata pembuka untuk menggiring peserta ke dalam topic yang akan disampaikan.
SESSION PLAN
Time arrangement.
Penyampaian jadwal acara training kepada semua peserta.


TRAINING SESSION


OPENING
TOPIC
Pergunakanlah kata – kata pembuka yang umum dan hindari terlalu dekat dengan topik training.
OBJECTIVE
Jelaskan tujuan dan manfaat training bagi peserta, trainer, tamu (customer), dan perusahaan.
OUTLINE
Penyampaian jadwal acara training kepada semua peserta.




SESSION
DEMO
Peragaan pemakaian alat yang dilakukan oleh Trainer.

PRACTICE
Masing – masing peserta mempraktekkan cara menggunakan alat kerja sesuai dengan yang dicontohkan oleh Trainer >> Trainer wajib memastikan bahwa semua peserta BISA praktek dengan benar.
QUESTION & ANSWER
Sesi tanya jawab mengenai materi training.


CLOSING
SUMMARY
Kesimpulan mengenai tujuan, materi, dan manfaat training >> disampaikan oleh masing – masing peserta.
ENCOURAGE
·         Kata – kata penyemangat agar peserta dapat mengaplikasikan training ke dalam pekerjaan mereka.
·         Pemberian tugas yang berhubungan dengan aplikasi materi training.
CLOSING
Penutupan dan doa bersama.

AFTER TRAINING
APLICATION
Aplikasi materi training ke dalam pekerjaan masing – masing peserta.

FOLLOW UP / TINDAK LANJUT >> OLEH TRAINER.
OBSERVATION
Pengecekan terhadap peng – aplikasian materi training oleh masing – masing peserta.
EVALUATION
Penilaian terhadap peng – aplikasian materi training oleh masing – masing peserta.
TASK ANALYSIS
Penilaian terhadap tugas yang diberikan kepada peserta.
 




3.    ROLE PLAY

·        Sejenis permainan gerak yang didalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang (Jill Hadfield, 1986).
·        Suatu bentuk aktivitas dimana pembelajar membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain (Basri Syamsu, 2000).


ADVANTAGES ATAU KELEBIHAN ROLE PLAY METHOD:

1.     Peserta bebas mengambil keputusan dan berekspresi.
2.     Metode ini akan cenderung berkesan kuat dan tahan lama dalam ingatan peserta.
3.     Kelas akan terdorong menjadi dinamis.

DISADVANTAGES ATAU KELEMAHAN ROLE PLAY METHOD:

1.     Membutuhkan waktu yang panjang / lama.
2.     Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi baik dari trainer maupun peserta.
3.     Keberhasilan metode ini tergantung pada ;
o   Naskah / scenario.
o   Acting dari peserta.



BEFORE
PREPARATION :
OBJECTIVE :
PENJELASAN :
TOPIC / MATERIAL
Base on Training Need.
Topik training berdasarkan KEBUTUHAN.
OBJECTIVE
Goal for the trainee.
Tujuan training HARUS disampaikan kepada peserta.
PLACE

Penentuan tempat training yang sesuai dengan topic dan jumlah peserta.
TIME

Penentuan waktu pelaksanaan training.
TOOLS
Tools / Equipment as topic.
Dipersiapkan semua peralatan penunjang training yang sesuai dengan topic training.
TRAINEE / PARTICIPANT
Anyone who need.
Memberikan training HANYA kepada yang MEMBUTUHKAN.
GREETING

Salam pembuka dan doa bersama sebelum training dimulai.
ICE BREAKING
To bring participant's attention into the topic.
Kata – kata pembuka untuk menggiring peserta ke dalam topic yang akan disampaikan.
SESSION PLAN
Time arrangement.
Penyampaian jadwal acara training kepada semua peserta.
SCENARIO
Drama.
·         Naskah drama yang sudah disusun oleh Trainer.
·         Skenario hanya berisi garis besar materi dengan kebebasan ekpresi dan improvisasi oleh semua peserta.

TRAINING SESSION


OPENING
TOPIC
Pergunakanlah kata – kata pembuka yang umum dan hindari terlalu dekat dengan topik training.
OBJECTIVE
Jelaskan tujuan dan manfaat training bagi peserta, trainer, tamu (customer), dan perusahaan.
OUTLINE
Penyampaian jadwal acara training kepada semua peserta.




SESSION
DRAMA PREPARATION
Pembagian naskah drama kepada semua peserta dan siapa memerankan apa.

ROLE PLAY - ON
·         Masing – masing peserta mempraktekkan drama sesuai naskah scenario berdasarkan peran masing – masing dengan kendali dari Trainer.
·         Trainer harus menjaga garis besar naskah dipatuhi oleh setiap pemeran, dengan tetap memberikan kebebasan ekpresi dan improvisasi.
ANALYSIS
·         Analisa untuk masing – masing skenario, dilakukan oleh semua peserta dimulai dari aktor pemeran skenario tersebut.
·         Analisa berisi pendapat masing – masing peserta mengenai kelebihan dan kekurangan masing – masing aktor pemeran.
GENERALIZATION
·         Kesimpulan dari masing – masing peserta mengenai DO and DON’T apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh peserta pada saat dalam situasi kerja sehari – hari mereka mengalami situasi yang sama dengan yang terjadi dalam skenario.
·         Kesimpulan oleh Trainer berdasarkan rangkuman dari skenario, kesimpulan peserta, dan tujuan training.


CLOSING
SUMMARY
Kesimpulan mengenai tujuan, materi, dan manfaat training >> disampaikan oleh masing – masing peserta.
ENCOURAGE
·         Kata – kata penyemangat agar peserta dapat mengaplikasikan training ke dalam pekerjaan mereka.
·         Pemberian tugas yang berhubungan dengan aplikasi materi training.
CLOSING
Penutupan dan doa bersama.

AFTER TRAINING
APLICATION
Aplikasi materi training ke dalam pekerjaan masing – masing peserta.

FOLLOW UP / TINDAK LANJUT >> OLEH TRAINER.
OBSERVATION
Pengecekan terhadap peng – aplikasian materi training oleh masing – masing peserta.
EVALUATION
Penilaian terhadap peng – aplikasian materi training oleh masing – masing peserta.
TASK ANALYSIS
Penilaian terhadap tugas yang diberikan kepada peserta.



*****************************Yustianto.AW*****************************

 <script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<script>
  (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({
    google_ad_client: "ca-pub-4126271559580017",
    enable_page_level_ads: true
  });
</script>


No comments:

Post a Comment